Apakah kalian pernah mendengar tentang sungai citarum? Ya, sungai yang sempat terkenal sebagai sungai yang menerima predikat sebagai sungai terkotor di dunia.
https://zoodiaco.blogspot.com/ Terlepas dari citra negatif yang lekat di tubuh citarum, hulu dari sungai ini menyimpan keindahan yang tiada duanya.
Berlokasi di desa tarumaja, kecamatan kertasari, kabupaten bandung, danau cisanti bandung ini memiliki pemandangan serta nuansa berbeda jika dibandingkan dengan situ/danau lainnya. Semisal situ cileunca, situ patenggang, dan lain lain.
Situ Cisanti Bandung merupakan sumber mata air dari sungai citarum. Kebutuhan air untuk di situ Cisanti dipasok dari 7 mata air. Yaitu mata air pangsiraman, mata air cikahuripan, mata air cikoleberes, mata air cihaniwung, mata air cisadane, mata air ciwadudukan dan mata air cisanti.
Salah satu keunikan dari danau ini selain merupakan hulu dari sungai citarum adalah adanya tugu kilometer 0 citarum. Tugu ini merupakan penanda bahwa situ ini merupakan hulu dan awal dari sebuah sungai yang fenomena akhir akhir ini.
Dicat warna warni, tugu ini sebelumnya hanya berwarna merah polos dan tidak menarik, tetapi saat ini warna merah polos tersebut sudah diganti berbagai warna.
Selain tuliasan kilometer 0 citarum, pengunjung dapat berfoto ria dengan mengguanakan beberapa spot foto yang tersedia.
Mulai dari tempat duduk didekat tugu, dermaga yang menghantarkan kita ke tugu ini, sampai berfoto dengan bunga berframe yang membentuk symbol cinta di pinggir danau.
Untuk mencapai tugu ini kita bisa berjalan kaki mengelilingi danau. Jangan takut, sudah ada jalan setapak yang dijamin ga nyasar.
Dulu kita bisa berkemah atau camping Bersama keluarga di pinggir danau, hanya saja sekarang sudah tidak diperbolehkan. Piknik menjadi pilihan terbaik ketika kita mengunjungi tempat ini.
Selain hawanya yang sejuk, pemandangan hijau serta suasana rindang menambah kenikmatan piknik kita bersama keluarga, teman atau pasangan kita di situ ini, jangan lupa jaga kebersihan sekitar yap.
Di area sebelah kanan dari Situ cisanti Bandung, terdapat pulau kecil yang dapat kita datangi. Ada satu spot foto yang bisa kita gunakan. Sebuah perahu kecil yang terpajang dapat membantu mengabadikan memori kita di danau ini mnejadi mlebih menarik.
Di situ cisanti juga terdapat petilasan dipati ukur. Beliau adalah wedana pada bupati priangan pada abad 17. Beliau juga salah seorang yang memimping penyerangan ke Batavia saat zaman penjajahan Belanda.
Dalam area petilasan ini terdapat mata air yang dikeramatkan oleh warga sekitar. Tidak semua orang dapat masuk ke area ini, masuknya pun harus didampingi kuncen yang ada di lokasi.
Fasilitas yang tersedia di situ cisanti sudah cukup lengkap, ada mushalla di daerah depan. Lapangan Parkir juga tersedia cukup luas dan bisa menampung banyak mobil dan motor.
Ada bebrapa warung yang menjajakan berbagai macam makanan dan minuman yang siap mengisi perut kosong kita.
Untuk toilet, hanya ada didaerah depan danau, tempat sampah juga banyak tersedia di daerah danau.
Jarak tempuh yang harus kita lalui untuk menuju situ cisanti Bandung sekitar 2 jam jika kita memulai perjalanan dari Bandung. Itupun jika tidak macet. Bisa melalui pangalengan atau via ciparay.
Siapkan sekitar 12.000-rupiah untuk tiket masuk per orang. Hitungan tersebut masih termasuk kasar , mengingat harga yang ada di sana tergantung dari banyaknya wisatawan dan masuk dalam high season atau tidak.
Hanya saja, jika ingin mengunjungi Danau Cisanti Bandung saat musim hujan, jalanan mulai diselimuti tanah merah tipis yang membuat jalan akan sangat licin, meski di kecepatan rendah. Pastikan tetap berhati hati ketika berkendara ya.
Jika kita ingin mengunjungi situ ini dengan menggunakan bantuan google maps, arahkan kea rah terminal ciparay, setelah itu cukup ikuti jalan lembur awi ciparay – jalan raya pacet dan sampai ke lokasi.