Perkebunan teh Malabar Pangalengan: Dedikasi Belanda Atas Tanah Priangan
arung jeram pangalengan

Perkebunan teh Malabar Pangalengan: Dedikasi Belanda Atas Tanah Priangan

Teh merupakan sebuah komiditi yang sudah bisasa dinikmati oleh keluarga Indonesia. Wangi yang khas dengan berbagai macam variasi, biasa menemani pagi hari yang dingin. Kita juga memiliki teh dengan kualitas tinggi yang ditanam dari tahun 1896.

Kita kali ini akan membahas Perkebunan teh Malabar pangalengan. Mempunyai luas sekitar 2.022 hektar, warna dan pola tanaman teh yang khas akan menyambut mata kita. Udara yang sejuk juga menjadi pelengkap tempat wisata yang terkenal akan kualitas tehnya.

Curug Panganten Pangalengan Curug Sejuta Pesona

Perkebunan teh malabar pangalengan ini sudah beroperasi mulai dari tahun 1890-an dan dapat mengolah teh sebanyak 60.000 kilogram dalam satu hari. 90% produksinya masuk dalam kategori ekspor untuk dipasarkan di luar negeri.

Berlokasi di Desa Banjarsari, kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, tempat ini berjarak 45 Kilometer yang dapat ditempuh selama 2 jam perjalanan dari pusat kota Bandung. Mempunyai ketinggian 1550 meter diatas permukaan laut menjamin kesejukan udara pada saat kita tiba di kompleks perkebunan ini.

Bukan hanya tanaman teh saja yang dapat kita nikmati, ada beberapa jenis tumbuhan lain semisal hutan pinus dan keun sayur milik warga sekitar. Salah satu daya Tarik jika kita berkunjung pagi hari adalah kita dapat melihat ativitas pemetikan daun teh untuk diproduksi.

Perkebunan ini cocok bagi kalian yang lebih memilih one day trip alias perjalanan wisata yang memakan waktu 1 hari saja. Tidak menutup kemungkinan pula jikalau ada yang ingin menginap di area perkebunan ini karena disediakan guest house.

Wisata Situ Cileunca

Salah satu yang terkenal dari daerah perkebunan ini adalah terdapatnya rumah dan makam dari Karel Albert Robert Bosscha. Bagi yang belum tau siapa dia, beliau adalah orang Belanda yang dating ke Indonesia pada tahun 1887 yang bertugas sebagai administrator perkebunan teh yang ada di Bandung. Ia juga merupakan pendiri dari Technische Hogeschool yang sekarang lebih dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB)

Ketika tiba di tempat ini, apa saja yang bisa kita lakukan?. Berikut beebrapa saran yang dapat kalian lakukan ketika ada di perkebunan teh Malabar pangalengan.

1. Tea Walk
Ketika kita turun dari kendaraan, pemandangan khas perkebunan teh akan menjadi pemuas dahaga pertama. Ada tiket parkir sebesar Rp. 5000 yang sekaligus tiket untuk melakukan tea walk. Biasanya 1-2 jam sudah cukup untuk menikati pemandangan yang bisa diabadikan dalam memori hp atau kamera kita.

2. Mengunjungi Makam dan rumah bekas Karel Albert Robert Bosscha
Masih ingat kan tentang Karel Bosscha? Beliau juga dimakamkan di komplek perkebunan teh Malabar ini. Untuk mengenang jasanya, rumah dan makamnya diabadikan dan dijadikan salah satu objek wisata, ada biaya Rp. 5000 per orang jika ingin mengunjunginya

3. Wisata Edukasi
Penasaran dengan secangkir teh di pagi harimu tadi? Bagaimana dari teh yang berwarna hijau segar bisa menjadi secangkir minuman lezat? Hanya dengan membayar Rp. 15.000 per orang kita dapat melihat bagaimana daun teh diolah menjadi bahan minuman. Mulai dari proses pasca pemetikan hingga produk jadi yang siap dijual. Bagi yang menyukai edutourism, bisa mencoba tur proses pembuatan teh ini.

4. Menginap di Guest House
Jika ingin mencoba menikmati malam di perkebunan teh Malabar, bisa mencoba menginap di Wisma Melati. Atau kita bisa mencoba menginap di rumah kayu kelapa yang tersedia. Pengalaman unik ini bisa kita dapatkan hanya di perkebunan teh Malabar pangalengan. Harga per malamnya dipatok mulai dari Rp. 750.000/malam (weekday) dan Rp. 1.000.000/malam (weekend).
https://zoodiaco.blogspot.com/
arung jeram pangalengan